Review Jurnal Filsafat Ilmu

REVIEW JURNAL FILSAFAT ILMU
 














JUDUL : LAPORAN TENTANG REVIEW PEMIKIRAN FILSAFAT ILMU

TAHUN : 2017

PENULIS : SYAMPADZI NURROH 16/407995/SMU/01131

PUBLIKASI : GRADUATE OF SCHOOL UNIVERSITAS GADJAH MADA Y O G Y A K A R T A

 

REVIEW

Latar Belakang

            Dalam memahami suatu pengetahuan diperlukan sebuah pendekatan, hal ini terkait jenis pengetahuan itu sendiri yaitu pengetahuan rasional melalui penalaran rasional, pengetahuan empiris melalui pengalaman konkrit, dan pengetahuan intuitif melalui perasaan secara individu. Sehinga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah hasil tau manusia atas kerjasama antara subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui. Pengetahuan bersifat dinamis, dalam artian terus berkembang menuju kesempurnaan. Perkembangan pengetahuan sangat dipengaruhi oleh ilmu dimana ilmu dibangun berdasarkan metode ilmiah yang bersifat objektif, ada aturan atau prosedur eksplisit yang mengikat; bersifat empiris karena dapat dibuktikan, diketahui dan diukur; dapat menjelaskan dan memprediksi peristiwa dalam bidang ilmunya.

Pemikiran Filsafat

            Pada dasarnya awal dari pemikiran filsafat adalah pengetahuan, hal ini mengeani pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan keduaduanya. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang dipelajari untuk bisa mengetahui segala sesuatu di dalam kehidupan. Sering kali seseorang mempunyai keinginan untuk mengetahui sesuatu. Sesuatu yang ingin diketahui itu ada dalam kehidupan sehari-hari. Ada kalanya, rasa ingin tahu itu hanya sekedar keingintahuan yang sebentar. Di sisi lain, terkadang ada juga seseorang yang ingin mengetahui suatu hal karena memang benar-benar ingin tahu. Sehingga dia akan mencari apa yang ingin diketahuinya itu sampai dia mendapatkannya. Setelah hal yang dicari itu didapatkan, itulah yang dinamakan ilmu pengetahuan. Ada lagi saat-saat ketika seseorang ingin mendapatkan suatu pengetahuan, orang itu akan menemui keraguan dalam mengambil keputusan. Rasa ragu-ragu inilah yang nantinya akan menghasilkan suatu kepastian. Pada saat rasa ingin tahu sesorang muncul dan menemui keraguan dalam membuat keputusan itulah yang memulai adanya filsafat.

Sarana Berpikir Ilmiah

            Sarana berpikir ilmiah merupakan kumpulan dari pengetahuanpengetahuan. Berpikir merupakan proses bekerjanya akal. Berpikir dilakukan secara alamiah dan secara ilmiah. Berpikir secara alamiah dilakukan pada pola penalaran sehari-hari. Sementara itu, berpikir secara ilmiah menggunakan pola penalaran pada sarana tertentu. Dalam praktiknya, seorang peneliti atau ilmuan harus menggunakan pola pikir secara ilmiah. Tujuan akhir dari sarana berpikir ilmiah adalah agar seseorang dapat berpikir ilmiah dengan baik. Alat-alat yang digunakan dalam sarana berpikir ilmiah adalah bahasa, matematika, dan statistika. Bahasa merupakan suatu komunikasi verbal. Manusia memerlukan bahasa karena bahasa adalah buah pikiran dari perasaan dan sikap. Bahasa digunakan untuk melakukaan komunikasi ilmiah. Simbol bahasa yang bersifat abstrak memungkinkan manusia untuk memikirkan sesuatu secara berlanjut. Dalam filsafat keilmuan fungsi, memikirkan sesuatu dalam benak tanpa objek yang sedang kita pikirkan membuat manusia berpikir terus menerus dan teratur serta mengkomunikasikan apa yang sedang dia pikirkan. Komunikasi ilmiah memberi informasi pengetahuan berbahasa dengan jelas bahwa makna yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan dan diungkapkan secara tersusun untuk mencegah pemberian makna yang lain.

Pilar Penelitian Filsafat Ilmu

            Pembahasan pilar filsafat ilmu terkait proses bagiamana keterkaitan aspekaspek yang mempengaruhi ilmu dan sebaliknya. Pada dasarnya , pilar dibedakan menjadi pilar pada aspek ontologis, epistimologis dan aksiologis yang satu sama lain menpunyai fungsi atau karakter pembahasan yang berbeda, akan tetapi saling melengkapi satu sama lain. Hubungan pilar satu dan yan laian hakikat untuk secara berpikir ilmiah atau logika berpikir yaitu apa yang akan dikaji dalam ilmu pengetahuan atau hakikat apa yang dikaji. Apa yang dimaksud adalah mengenai objek dari suatu peristiwa (ontologi) dilanjutkan dengan bagiaman cara untuk mendapatkan pengetahuan secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian dan Pendekatan Metode Pembahasan pilar penelitian dan pendekatan metodenya terkait proses bagiamana keterkaitan aspek-aspek yang mempengaruhi penelitian dan sebaliknya. Pada dasarnya, Pilar penelitian dikategorikan menjadi 2 klasifikasi yaitu logika dan empiris (logico empirical) dengan pendekatan metode berupa spatial (keruangan), ecological (ekologis) dan regional complex (kompleks kewilayahan) yang satu sama lain

KESIMPULAN

            Pembahasan buku ini ditunjukan kepada orang awam yang ingin mengetahui aspek kefilsafatan dari bidang keilmuan dan bukan ditujukan kepada mereka yang menjadikan filsafat ilmu sebagai bidang keahlian. Pada dasarnya buku ini sebagai pengantar untuk membuka pola pikir dan kerangka pikir secara ilmiah dalam aspek ontologis, epistimologis dan aksiologis keilmuan dengan memberikan gambaran umum dengan menyajikan beberapa infromasi dan data pengetahuan lain. Dalam kaitan-kaitan ini akan dikaji hakikat beberapa saran berpikir ilmiah yakni, bahasa, logika, matematika dan statistika. Setelah itu dibahas beberapa aspek dibahas untuk memberikan contoh kasus dan gambaran umum yang berkaitan erat dengan kegiatan keilmuan seperti aspek moral, sosial, pendidikan dan kebudayaan. Akhirnya buku ini ditutup dengan pembahasan mengenai struktur penelitian dan penulisan ilmiah dengan harapan agar dapat memberikan point review kepada stakeholder, users maupun peneliti yang berkarya dalam bidang keilmuannya.



Komentar