PENGANTAR FILSAFAT ILMU
Judul Buku :Pengantar Filsafat Ilmu
Penulis :Suaedi
Editor :Nia
Januarini
Penata Isi & Desain Sampul : Army
Trihandi Putra
Korektor :Gani
Kusnadi M Ihsan
Jumlah Halaman : 144 + 8 halaman romawi
Edisi/Cetakan :Cetakan Pertama, Januari 201
KATA PENGANTAR
Filsafat ilmu merupakan
‘induk’ dari ilmu
pengetahuan yang mendasari logika, bahasa, dan matematika.
Filsafat ilmu merupakan mata kuliah yang wajib bagi program Magister dan Doktor.
Bagi mahasiswa program sarjana, filsafat ilmu diperlukan agar
memiliki wawasan mendasar mengenai ilmu pengetahuan. Buku ini
disusun dengan pertimbangan
menjadi bahan bacaan
untuk mahasiswa program Sarjana. Dengan demikian, kedalaman materi lebih
sederhana dan disesuaikan dengan perkembangan wawasan mahasiswa. Struktur
penyajian disesuaikan dengan pertemuan perkuliahan mahasiswa.
A. Filsafat
Berbicara tentang
kelahiran dan perkembangan pada awal kelahirannya tidak dapat dipisahkan
dengan perkembangan (ilmu) pengetahuan yang muncul pada masa peradaban Kuno
(masa Yunani). Pada tahun 2000 SM, bangsa
Babylon yang hidup
di lembah Sungai
Nil (Mesir) dan
Sungai Efrat telah mengenal
alat pengukur berat, tabel bilangan
berpangkat, tabel perkalian menggunakan sepuluh jari.Piramida yang
merupakan salah satu
keajaiban dunia itu,
ternyata pembuatannya
menerapkan geometri dan
matematika, menunjukkan cara berpikirnya yang sudah tinggi. Selain
itu, mereka pun sudah dapat mengadakan kegiatan pengamatan benda-benda langit,
baik bintang, bulan, maupun matahari sehingga dapat meramalkan gerhana bulan
ataupun gerhana matahari. Ternyata ilmu yang mereka pakai dewasa ini disebut
astronomi.
B. Masa Yunani
Periode filsafat
Yunani merupakan periode
sangat penting dalam sejarah peradaban manusia
karena saat itu terjadi perubahan pola
pikir manusia dari mitosentris menjadi
logo-sentris. Pola pikir
mitosentris adalah pola
pikir masyarakat yang sangat
mengenal mitos untuk
menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan pelangi. Namun,
ketika filsafat di perkenalkan, fenomena alam
tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktivitas dewa,
tetapi aktivitas alam yang terjadi secara kausalitas.
Penelusuran filsafat Yunani dijelaskan dari asal kata filsafat. Sekitar abad IX
SM atau paling tidak tahun 700 SM, di Yunani, Softhia diberi arti
kebijaksanaan; Sophia berarti juga kecakapan. Kata philoshopos mula-mula
dikemukakan dan dipergunakan oleh Heraklitos (480−540 SM). Sementara pada abad
500−580 SM, kata-kata tersebut digunakan oleh Pithagoras.
C. Masa Abad
PertengahanMasa ini
diawali dengan lahirnya filsafat Eropa. Sebagaimana halnya dengan filsafat
Yunani yang dipengaruhi oleh kepercayaan maka filsafat atau pemikiran pada abad
pertengahan pun dipengaruhi
oleh kepercayaan Kristen.
Artinya, pemikiran filsafat abad pertengahan didominasi oleh agama.
Pemecahan semua persoalan selalu didasarkan atas agama sehingga corak pemikiran
ke filsafatannya bersifat teosentris.
Manfaat Belajar Filsafat
Belajar filsafat pada
umumnya menjadikan manusia
lebih bijaksana. Bijaksana
artinya memahami pemikiran yang ada dari sisi mana pemikiran
itu disimpulkan. Memahami dan menerima sesuatu yang ada dari sisi mana
keadaan itu ada. Plato merasakan bahwa berpikir dan memikir sesuatu itu sebagai
suatu nikmat yang luar biasa sehingga filsafat
diberi predikat sebagai
keinginan yang maha berharga. Filsafat dewasa ini atau filsafat abad
ke-20 juga disebut juga filsafat kontemporer yang merupakan ciri khas pemikiran
filsafat adalah desentralisasi manusia karena pemikiran filsafat abad ke-20 ini
memberikan perhatian yang khusus pada bidang bahasa dan etika sosial. Dalam
bidang bahasa terdapat pokok-pokok masalah; arti kata-kata dan arti
pernyataan-pernyataan. Masalah ini muncul karena realitas saat ini banyak
bermunculan berbagai istilah, di mana cara pemakainnnya sering tidak
dipikirkan secara mendalam
sehingga menimbulkan tafsir
yang berbeda-beda (bermakna
ganda). Oleh karena itu, timbulah filsafat analitika yang di dalamnya membahas
tentang cara berpikir untuk mengatur pemakaian kata-kata/istilah-istilah yang
menimbulkan kerancauan, sekaligus
dapat menunjukkan bahaya-bahaya yang terdapat di dalamnya.
Karena bahasa sebagai objek terpenting dalam pemikiran filsafat, para ahli
pikir menyebut sebagai logosentris. Dalam bidang etika sosial memuat
pokok-pokok masalah apakah yang hendak kita perbuat di dalam masyarakat dewasa
ini
Penutup
Demikian beberapa uraian tentang
sejarah kelahiran filsafat secara
umum. Dengan adanya ragam variasi
model pemikiran filsafat
tersebut dimaskudkan akan
menciptakan suasana pikir generasi mendatang untuk lebih kritis. Terpacu dan
terinspirasi untuk mengimplementasikan pemikiran filsafat yang kontekstual
dengan perubahan zaman dimana dia tinggal. Hakikatnya, berpikir secara filsafat
dapat diartikan sebagai
berpikir yang sangat
mendalam sampai hakikat,
atau berpikir secara global, menyeluruh, atau berpikir yang dilihat dari
berbagai sudut pandang pemikiran atau sudut pandang ilmu pengetahuan (Qosim
1997).Berpikir yang demikian ini sebagai upaya untuk dapat berpikir secara
tepat dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan. Dengan memahami konsep yang
mendasari sejarah kelahiran masing-masing pemikiran filsafat, diharapkan dapat
menjadikannya sebagai padangan
hidup sebagai penjelmaan
manusia secara total dan sentral
sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk monodualisme (manusia secara
kodrat terdiri atas jiwa dan raga.
Komentar
Posting Komentar